Selasa, 17 November 2020

Cerita nya tentang "KOPI"

Sebenernya mengenal cita rasa sudah sejak dari kecil, kebetulan eyang saya memiliki kebon kopi sendiri dan setiap panen kopi selalu dapet kiriman berkarung biji kopi yang keluarga saya olah sendiri hingga menjadi kopi bubuk siap seduh. Jadi memang sedari orok, cita rasa dan aroma kopi sudah menjadi keseharian. Namun, baru beberapa tahun kemarin saya benar-benar baru sedikit belajar mengenal rasa, aroma, bentuk dan segala sesuatu nya tentang kopi. Kira-kira ditahun 2017an sepertinya ya, saat saya masih bekerja di kantor Bandung pada saat itu. Kebetulan saya se-tim dengan pria aceh yang doyang banget ma kopi, sehari bisa 3x ngopi. Itu pun kalo ga di rem bisa terus-terusan 😅. Awal nya saya dibuatkan secangkir kopi yang bijinya dari Aceh, dan itu pun cuma kopi seduh biasa. Dan yaaah dari awal itu...berlanjut ke warung kopi...,dari satu tempat mencoba menjelajah cita rasa ke warung kopi lainnya. Dan ga sadar kami mulai mengkoleksi bermacam-macam jenis biji kopi di etalase ruangan kantor, yang staff lain sebut sebagai etalase "persembahan" 😂.

Pengenalan awal kopi mungkin pada jenis kopi nya, Arabica & Robusta. Awalnya saya bener-bener ga tau ternyata arabica dan robusta itu ternyata perbedaan mencolok ya dari lokasi tanamnya, bentuk biji, rasa, aroma, kadar kafein dan yang terakhir tentu saja dari sisi harga nya.



Saat ini perkembangan kopi sedang marak-maraknya diseluruh dunia, apalagi dikalangan anak muda Indonesia. Dari yang tempatnya bintang 5 ampe kelasnya pinggir jalan, semua nya seakan memang sudah menjadikan kopi sebagai kebiasaan sehari-hari. Perkembangan cara penyajiannya pun sekarang banyak ragam. Kalo saya yang "oldest style" ini, tentu saja kopi "tubruk" masih jadi yang terfavorit hingga saat ini, dan tentu saja tanpa "gula" ya. Sebagai catatan saja, dalam menikmati cita rasa kopi jauh lebih baik memang tanpa ditambahkan apapun. Cukup bubuk kopi yang diseduh air panas dengan suhu panas yang sesuai. Hmmmmm....aroma nya saja sudah bikin tenang hati dan pikiran, apalagi rasanya jika sudah dikecap oleh lidah 😊. Coffee, anyone?







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar...